Halo Sahabat Praja! Semoga dalam keadaan baik ya. Nah, kali ini kita bakalan bahas tentang Soal HOTS. Tau gak sih, kalau mulai tahun 2019 lalu pemerintah mulai mengenalkan soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) ke dalam materi UTBK SBMPTN. Soal HOTS adalah soal yang membutuhkan kemampuan analisis tinggi untuk menjawabnya. Jadi, menurut Menristekdikti (Menteri Riset dan Teknologi Indonesia) pada saat itu, Mohamad Nasir. Beliau mengatakan kemampuan calon mahasiswa untuk menganalisa adalah hal yang penting. Maka dari itu, soal HOTS diharapkan dapat membuat peserta pengerjaannya terbiasa dengan soal-soal yang membutuhkan kemampuan analisis tinggi.
Walaupun sudah beberapa tahun digunakan dalam berbagai ujian, mulai dari ujian sampai UTBK SBMPTN hingga TES UJI TNI/Polri, CPNS serta sekolah kedinasan lainnya, masih banyak yang bingung mengenai tipe soal HOTS ini. Banyak juga siswa yang mengeluh karena dianggap sangat sulit. Apakah kamu salah satunya? Lalu, sebenarnya seperti apa sih HOTS ini? Yuk kita bahas!
Awal Mula Istilah HOTS
HOTS awalnya dikenal dari konsep Benjamin S. Bloom dkk. dalam buku berjudul Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals (1956) yang mengategorikan berbagai tingkat pemikiran bernama Taksonomi Bloom, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi.
Taksonomi Bloom merupakan tujuan-tujuan pembelajaran yang terbagi ke dalam tiga ranah, yaitu:
- Kognitif (keterampilan mental seputar pengetahuan)
- Afektif (sisi emosi seputar sikap dan perasaan)
- Psikomotorik (kemampuan fisik seperti keterampilan).
Konsep Taksonomi untuk menentukan tujuan belajar ini dapat kita sebut sebagai tujuan akhir dari sebuah proses pembelajaran. Jadi, setelah proses pembelajaran tertentu, siswa diharapkan dapat mengadopsi keterampilan, pengetahuan, serta sikap yang baru.
Nah, HOTS sendiri merupakan bagian dari ranah kognitif yang ada dalam Taksonomi Bloom dan bertujuan untuk mengasah keterampilan mental seputar pengetahuan. Ranah kognitif versi Bloom ini kemudian direvisi oleh Lorin Anderson, David Karthwohl, dkk. pada 2001. Urutannya diubah menjadi enam, yaitu:
- Mengingat (remembering)
- Memahami (understanding)
- Mengaplikasikan (applying)
- Menganalisis (analyzing)
- Mengevaluasi (evaluating)
- Mencipta (creating)
Tingkatan 1 hingga 3 dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat rendah (LOTS). Selanjutnya, tingkat 4 sampai 6 dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
So, pengimplementasian HOTS sendiri bukan hanya di ruang lingkup siswa/mahasiswa saja. HOTS juga melingkupi tes yang dilakukan untuk para calon Abdi Negara.
Soal HOTS disusun sedemikian rupa untuk mengukur berbagai kemampuan, yaitu:
- Mentransfer satu konsep ke konsep lainnya
- Memproses dan menerapkan informasi
- Mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda
- Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah
- Menelaah ide dan informasi secara kritis.
Nah untuk hal itu Sahabat Praja!
Gak perlu bingung ya untuk latihan soal HOTS!
Karena kami sedang membuka bimbingan belajar kelas
Program Intensive Praja Edukasi!
Amanin kursi kamu sekarang juga ya!
Baca Juga :
- Bimbel Karantina Sampai Tes: Langkah Pasti Lulus Ujian!
- Jadwal Lengkap Tes SKD Sekolah Kedinasan 2024!
- Cara Mudah Bayar Ujian CAT SKD 2024: Pilihan Metode Lengkap!
- Pengertian SKD dan Peran Pentingnya dalam Tes CPNS
- Tes Psikologi, Kesehatan, dan Kejiwaan untuk CPNS!